1. Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan
Pelakasanaan pekerjaan persiapan merupakan salah satu
metode dalam proses perancangan. Penerapan metode tersebut terkait erat dengan
kondisi lapangan dan jenis proyek perancangan yang dikerjakan. Setiap proyek
rancangan adalah unik, tidak ada dua proyek yang sama persis. Semua jenis
proyek perancangan umumnya dimulai dengan pelaksanaan pekerjaan persiapan.
Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan persiapan adalah dengan
menyusun rencana lapangan.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah instrumen alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh perancang dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sitematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh perancang untuk mengumpulkan data. Instrumen sebagai alat
bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat
diwujudkan dalam benda, misalnya daftar pertanyaan, pedoman wawancara, pedoman
observasi, skala dan sebagainya.
Instrumen peneliian merupakan sesuatu yang amat
penting dan strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan perancangan.
Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk
menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan, menganalisa, mebuat konsep rancangan dan mengusulkan solusi desain
rancangan.
3. Melakukan Analisis
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh
informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang
terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk
memecahkan masalah.
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah
kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokan kembali menurut kriterian tertentu kemudian dicari kaitannya dan
ditaksir maknanya.
Analisis perancangan adalah suatu proses analisi
melalui pendekatan kontekstualisme, dan merupakan suatu proses yang meliputi
analisis tapak, aktivitas, pengguna / pelaku, ruang, struktur, bangunan,
utilitas dan lain-lain.
4. Konsep Perancangan
Konsep adalah gagasan yang memiliki karakter khusus
dan merupakan pemikiran spesifik sebagai hasil dari suatu pemahaman (Snyder
Catanese, 1989). Konsep Rangcangan suatu pekerjaan pada umumnya merupakan
sintesis hasil pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua bidang terkait
yang melandasi perwujudan gagasan rancangan dalam menampung semua aspek, antara
lain : keutuhan, tujuan, biaya, termasuk kendala dalam sebuah proyek.
5. Pembuatan Rancangan
Perancangan dalam pengertian umum merupakan proses
sintesis terhadap suatu siklus desain yang menghasilkan jawaban / keputusan
terhadap rumusan masalah tertentu.
Dalam tingkatan lebih tinggi, suatu rancangan spasial
menhendaki kualitas desain yang tidak hanya fungsional memenuhi standar serta
peraturan yang berlaku, namun juga menhgasilkan suatu karya desain yang mmpu
memberi makna lingkungannya.
Dengan demikian, suatu karya rancangan yang terbangun
adalah hasil proses desain dan pembangunan fisik yang pada umumnya meliputi
tahapan sebagai berikut:
- Perencananaan (mulai dari peroses penyusunyan Kerangka Acuan Kerja, survei, dan analisis)
- Proses perancangan (mulai dari proses penyusunan konsep rancangan, pengembangan rancangan hingga hasil rancangan dan gambar kerja.
- Penyiapan dokumen pelaksanaan.
- Proses pengadaan pelaksana konstruksi.
- Proses pelaksanaan konstruksi yang disetai pengawasan berkala.
6. Pembuatan Dokumen Teknis
Dokumen teknis mengacu kepada semua jenis dokumen yang
menjabarkan dan menggambarkan fungsi, penanganan, serta arsitektur dan
konstruksi dari produk teknis ataupun produk yang sedang dikembangkan /
dibangun.
7. Laporan Perancangan
Laporan perancangan adalah dokumen hasil rancangan
yang merupakan uraian dari konsepsi dan hasil rancangan sebagai kelengkapan
dari keterangan gambar-gambar rancangan yang dihasilkan.
8. Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L)
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L) adalah suatu usaha untuk melaksanakan pekerjaan tanpa
mengakibatkan kecelakaan akibat kerja. Dengan demikian setiap personil di dalam
suatu lingkungan kerja harus membuat suasana kerja atau lingkungan kerja yang
aman dan bebas dari segala macam bahaya untuk mencapai hasil kerja yang
optimal.
9. Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare
atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang
disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
10. Pengawasan Implementasi Secara Berkala
Pengawasan berkala adalh lingkup kerja jasa arsitek
untuk melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan yang
dilakukan paling banyak 1 kali dalam 2 minggu atau sekurang-kurangnya 1 kali
dalam sebulan dan mengadakan pertemuan secara teratur dengan pengguna jasa dan/
atau pelaksana pengawasan terpadu atau MK yang ditunjuk oleh pengguna
jasa.
Dengan mengetahui dan memahami ke 10 poin diatas, maka
kesempatan anda untuk menjadi tenaga ahli konsultan yang propesional akan lebih
mudah. Untuk memahami materi lebih dalam, silahkan search aja di blog ini pada
gadget pencarian disamping kanan atas, atau pada arsip blog ini. Terimakasih
atas kunjungan sahabat, salam sukses.
Sumber Referensi :
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi
Bidang Arsitektur Sub Sektor Arsitektur Lanskap Jabatan Kerja Perancang
Lanskap. Alamat Kegiatan Hotel Batu Suli, Jl. Raden Saleh Palangka Raya
Kalimantan Tengah, 03-05/05/2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar